(Foto: Istimewa) |
“Pandemi Covid-19 tidak hanya memiliki dampak ekonomis yang nyata dengan meningkatnya angka pengangguran, kemiskinan, kesenjangan yang berpotensi menimbulkan permasalahan dalam bidang-bidang lainnya, tetapi yang juga patut diwaspadai adalah potensi bangkitnya nilai-nilai paham individualisme, komunisme, intoleransi, separatisme, radikalisme, terorisme, dan etno nasionalisme di tengah ketidakpastian akibat pandemi Covid-19,” kata Andiara dalam Sambutannya pasa saat acara sosialisasi Empat Pilar kebangsaan dan MPR RI, di Serang, Sabtu (24/09/2022).
Andiara mengungkapkan bahwa dengan segala keterbatasan terus melakukan vaksinasi ideologi Pancasila melalui sosialisasi Empat Pilar MPR, yaitu Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara kepada seluruh lapisan masyarakat di Propinsi Banten.
“Melalui vaksinasi ideologi, kami meyakini segala potensi ancaman dan gangguan yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa akan dapat dicegah dan ditangkal. Dengan badai Covid-19 justru akan semakin memperkuat ketahanan ideologi bangsa kita , sehingga Covid-19 tidak hanya menjadi tantangan, tetapi menjadi peluang untuk bangkit beradaptasi dengan tuntutan dinamika, situasi dan kondisi yang baru,” papar Andiara.
Dalam kesempatan itu, Andiara menyampaikan apresiasi kepada pemerintah yang telah bekerjakeras dan mengambil langkah kebijakan yang cepat dan tepat dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam rangka perlindungan terhadap seluruh warga negara Indonesia sebagai bagian dari pemenuhan hak-hak konstitusional warga negara Indonesia.
“Kami mendukung sepenuhnya upaya-upaya pemerintah melalui sejumlah paket kebijakan dalam mengatasi pandemi Covid-19 beserta dampaknya. Realokasi APBN dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam bentuk program perlindungan sosial dengan beragam skema dan saluran, refocusing anggaran kesehatan, realokasi dukungan UMKM dan korporasi, bantuan langsung tunai dana desa, insentif usaha, serta potongan tarif listrik PLN adalah kebijakan yang tepat untuk menangani dampak ekonomi dan sosial akibat pandemi Covid-19,” katanya.
Andiara menambahkan DPD RI juga mengapresiasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19, para tenaga kesehatan dan relawan, jajaran TNI dan Kepolisian yang telah berkontribusi dalam upaya pengendalian dan penanganan Covid-19. MPR juga mengapresiasi kepada seluruh entitas masyarakat Indonesia yang telah bergotong-royong membantu penanganan pandemi Covid-19 melalui gerakan solidaritas, kepedulian sosial, baik secara individu maupun kelompok.
“Sepatutnya kita bangga memiliki ke-Indonesiaan, memiliki nilai-nilai moral dan jatidiri bangsa yang kokoh sehingga berbagai permasalahan bangsa dapat dihadapi dengan penuh optimisme dan kekuatan kebersamaan,” katanya. (Red)