Iklan

Bunuh Diri dan Kesialan Hidup

narran
Jumat, 23 Desember 2022 | Desember 23, 2022 WIB Last Updated 2022-12-22T17:32:46Z

Bunuh Diri dan Kesialan Hidup, anak muda
NARRAN.ID, ANALISIS - Mahasiswa Unhas bunuh diri gara-gara deprese tekanan tugas kuliah. Seorang mahasiswa di Jember nyari menghakhiri hidupnya karena overthinking. Dari lantai 11, seorang mahasiswa UGM akhirnya loncat dan menyelesaikan hidupnya. Di atas hanya sebagin kecil dari kisah anak muda yang harus meredam nasibnya dengan pilihan tragis. Kemungkinan semacam itu akan terus menghantui generasi ini. Mereka dipaksa berusaha berdaptasi dengan harapan-harapan namun ditikam kenyataan yang mereka tidak siap menerima bentuk hasilnya.

Durkheim pernah menulis dalam karyanya, Suicide (1897) bahwa fakta sosial bunuh diri terjadi karena solidaritas sosial yang berbeda pada masing-masing kelompok sosial. Dalam pandangannya, ada empat tipe bunuh diri sosial. 

Pertama, bunuh diri egoistik. Yakni, bunuh diri yang disebabkan kepentingan individu lebih besar daripada norma sosial. Kedua, bunuh diri anomik. Yakni, bunuh diri terjadi ketika kekacauan sosial seperti perang tengah bergejolak hebat. 

Ketiga, bunuh diri altruistik. Bunuh diri ini dikarenakan tuntutan kolektif lebih besar daripada kepentingan individunya. Harakiri di kultur masyarakat Jepang adalah contohnya. Keempat, bunuh diri fatalistik. Mereka yang sering galau mudah melakukan bunuh diri. Contohnya, orang yang belum berkeluarga atau tercerai dari keluarganya cenderung bunuh diri fatalistik.

Anak muda selalu memiliki ambisi yang kuat menyasar pada harapan dan cita. Mereka juga sering kali terlalu memperhatikan cinta sebagai dosis sekaligus motif positif. Sayangnya mereka membubuhkannya secara berlebihan.

Apakah kita pernah ingat peristiwa mengerikan pada Desember 2017. Jonghyun ”SHINee”, pentolan grup band anak- anak muda Korea Selatan, bunuh diri dengan didahului rentetan tanda-tanda sebelumnya: surat kepada kakaknya, Kim So-dam, dan curhatan kepada sahabat karibnya, yang nama lengkapnya disembunyikan dengan inisial A.

Lagu-lagu pop ciptaannya dianggap sangat berbobot, mungkin karena dia adalah pembaca sastra kelas berat, antara lain karya Franz Kafka dan Bertold Brecht. Tanpa bacaan berat, mungkin lagu pop Jonghyun tidak akan berbobot.

Kematian Jonghyun mengguncang hati penggila boyband Korea di seluruh dunia, dan efek psikologi pun muncullah. Banyak anak muda bersedih berlebihan, bahkan, di Indonesia, dua remaja ikut-ikutan bunuh diri. Untung, nyawa mereka dapat diselamatkan.

Erich Fromm pada salah satu karyanya The Sane Society (1955) mengatakan bahwa kejiwaan seseorang terkait dengan perkembangan sosial politik masyarakatnya. Masyarakat modern yang ditandai dengan rasionalitas instrumental dan kapitalisasi lini kehidupan telah menghancurkan cinta manusia sebagai energi produktif peradaban. Itulah sebabnya, Fromm mengawinkan analisis psikis dengan sosial-historis ketika psikologi menutup diri dari dunia sosial. 

Melalui The Anatomy of Human Destructiviness (1973) Fromm menegaskan bahwa secara genetis manusia bukanlah makhluk agresif, merusak, bahkan mematikan. Karakter destruktif manusia mulai terbentuk karena keterhubungan secara sosial yang menciptakan situasi keterasingan (alienasi). 

Ketakutan akan karir yang menyempit dan menempatkan diri anak muda sebagai beban sosial merupakan persoalan utama. Karir dan asmara dituduh biang keladi dari lahirnya jalan pintas mengakhiri hidup mereka. Padahal jauh dari pada itu, mereka hanya perlu memperlebar ruang sosialisasi hidup mereka pada interaksi sosial lintas batas dan tidak mudah menuduh bahwa dunia sedang tidak adil padanya.(Red)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Bunuh Diri dan Kesialan Hidup

Trending Now

Iklan

iklan