Iklan

Enigma Asmara Fajar Sadboy

narran
Senin, 26 Desember 2022 | Desember 26, 2022 WIB Last Updated 2022-12-26T14:52:53Z

Fajad Sadboy, Cinta, Lebay
NARRAN.ID, INTERMEZO - Fajar seorang remaja melakolis berhasil merebut perhatian publik. Kisah cintanya yang kandas tengah jalan membuat kita semakin tertarik mendalaminya. Konon, si Fajar yang diundang ke salah satu podcast milik artis tanah air itu, semakin menjelaskan bahwa cinta remaja tidak sesederhana “cinta monyet” saja. Fajar nampaknya menderita, dan belakangan dia tidak sungkan tampil di acara talk show dengan jutaan penonton melihatnya. Pertanyaan sederhananya, apakah cinta memang serumit itu bagi anak muda. Ataukah, cinta memang bukan lagi alasan untuk mencari kebahagiaan.

Kita tidak tau mana yang benar nyata dan dibuat-buat oleh Fajar. Itu bab yang masih privasi dan hanya dirinya yang tau sebabnya. Lewat platform media sosial, kita bisa menemukan ribuan kasus serupa sebagaimana kisah Fajar. Media sosial adalah ruang diplomasi dan negosiasi. Umumnya mereka seringkali mencari pembelaan dan peneguhan. Apa susahnya saat ini, tinggal tag akun orang dituju semua selesai. Pada tahap negosiasi itu, cinta kadang-kadang tidak selalu memiliki satu makna. Bagi sebagian orang, menikah dengan orang tua kaya raya adalah hal baik buat kelangsungan hidupnya. Bahkan tak sungkan pula mereka mengungkapkan tentang pilihannya untuk tidak memiliki anak lengkap beserta argumennya. 

Dari seorang Fajar kita begitu menyadari bahwa kita memilki banyak anak usia muda yang sudah mengalami kekecewaan. Jika dimensinya semakin meluas, barangkali ada banyak Fajar-Fajar lain yang hidup dalam bentangan tantangan masalah berat. Jika mereka kuat bersembunyi, maka mereka akan menjalaninya dengan ketenangan dan stress yang bersamaan. Kita tidak boleh menghakimi mereka yang mengungkapkan semua masalahnya, walaupun terkadang kita menampiknya bahwa masalah kita jauh lebih penting.

Dunia remaja kadang dilematis, mereka dihakimi oleh dugaan seks bebas dan pergaulan lintas batas. Kesenangan dan pengalaman adalah dua hal yang harus selalu dicapai. Mereka tidak boleh berhenti merebut kesempatan itu. Memahami asmara, remaja lelaki dan perempuan memiliki definisi yang berbeda. Buat perempuan, seks adalah cinta dan cinta adalah seks. Lain hal dengan laki-laki. Buat laki-laki, seks bukan cinta. Laki-laki bisa melakukan seks dengan siapa saja tanpa cinta karena secara alami tugas laki-laki (khususnya dalam spesies primata) adalah bereproduksi (membuat keturunan) sebanyak-banyaknya. 

Bisa saja seorang laki-laki berhubungan seks dengan seorang wanita lain, sementara hatinya tetap mencintai istrinya (atau pacar sejatinya). Jadi kalau laki-laki menawarkan cinta kepada wanita, jangan cepat dipercaya karena bisa jadi rayuan cinta yang ditawarkannya hanyalah untuk memperoleh seks dari sang wanita. Apakah Fajar hanya berusaha mencintai agar tau rasa sakitnya saja, entahlah!

Enigma Cinta

Meski merasa bukan “pakar” cinta, saya tergerak mencoba menjawab pertanyaan “sederhana” satu ini: mengapa ada cinta? Saya pun mencoba merenungi lagi, apa makna cinta. Menurut saya, cinta adalah perasaan yang dialami seseorang. Cinta adalah soal rasa. Itu mengapa, pada cinta biasanya dilekatkan kata ‘rasa’, menjadi: rasa cinta. 

Sebagai sebuah rasa, agar bisa dilihat, cinta mesti terlebih dulu diwujudkan dengan tindakan nyata. Cinta bisa menggerakkan seseorang untuk berbuat. Kita bisa melihat cinta di sejumlah perbuatan mulia yang dilakukan seseorang. Misalnya, kita bisa turut merasakan cinta ketika seorang suami setia mendampingi istrinya, tak cuma di masa-masa suka, melainkan di saat jatuh dan duka. Contoh lain, kita bisa merasakan cinta saat seorang pemimpin bergerak cepat membantu rakyatnya yang terkena bencana.  

Tidaklah tepat jika kita membayangkan cinta cuma bisa dirasakan seseorang yang tengah jatuh cinta terhadap lawan jenisnya. Ada cinta pada Tuhan, cinta terhadap nusa dan bangsa, cinta lingkungan, atau cinta pada sesama yang menderita.

Jadi, mengapa ya ada cinta? Dalam perenungan saya, cinta ada karena manusia ada. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, selain dikaruniai daya pikir, manusia pada hakikatnya dikaruniai hati nurani. Ia memiliki rasa dan kemampuan merasa sehingga ia dapat merasakan cinta. Manusia juga bisa memilih dan memutuskan untuk mewujudkan cinta lewat perbuatan nyatanya. 

Hati nurani yang terlatih akan mendorong manusia mewujudkan cinta dalam makna yang lebih luas, yaitu cinta yang tanpa syarat (unconditional love). Cinta jenis ini berangkat dari hati yang tulus. Ia “memberi” (aktif) tanpa mengharap “diberi” (pasif) balasan apa pun. Ia menolak sekat-sekat ras, suku, agama, orientasi seksual, status, dan sebagainya. 

Cinta tanpa syarat tidak membatasi wujud semata pada hubungan “logis” antara yang mencinta dan yang dicinta. Haruskah saya berbuat baik hanya pada orang yang berbuat baik pada saya? Jika saya hanya menolong orang-orang yang beragama sama dengan agama saya, apakah ini cinta? Jika saya melayani seseorang sambil berharap suatu hari kelak seseorang itu balik berbuat baik pada saya, apakah ini cinta? 

Jika saya mencintai anak yang hanya terlahir dari rahim saya, apakah ini cinta? Jika saya bekerja membanting tulang untuk memenuhi semua kesenangan hidup saya, apakah ini cinta? Jika saya membelikan semua yang diminta anak guna menutupi kesibukan saya mengejar karier, apakah ini cinta? 

Cinta berangkat dari kebaikan dan semestinya menghasilkan kebaikan. Cinta tidak mungkin menyakiti, memenderitakan, meminggirkan, atau menistakan. Cinta tidak memfokuskan pada diri sendiri, melainkan memancar ke segala penjuru, baik orang-orang di sekitar maupun lingkungan. Cinta tidak meninggikan diri sendiri. Barangkali Fajar harus mencatat ini baik-baik, kesempatan mudanya hanya akan habis karena sesuatu yang dirinya sesali namun kemudian dinikmati.

Fajar Sadboy berjalan dalam tawa dan sedih bersamaan. Dia tidak tahu bahwa dan banyak kasus yang sama-sama digelapkan oleh pasangan atau lingkungannya. Sebagian besar mereka malu menyatakan perasaan dan perjalanannya. Trauma dalam psikologi konvensional selalu diminta untuk dihapus sehingga seseorang terbebas. Namun, Fajar mencoba jalan lain, dia lebih progressif dengan tidak menghapusnya melainkan melawannya dengan mencoba merunutkan ceritanya. (Red)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Enigma Asmara Fajar Sadboy

Trending Now

Iklan

iklan