Anies Baswedan dan Para Maestro Seni di Bandung

NARRAN.ID, OPINI - Bandung adalah salah satu pusat kesenian di Indonesia. Kota ini telah melahirkan seniman-seniman besar Indonesia. Tak heran, saat Anies Baswedan menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, beberapa seniman besar dari Bandung diajak bekerja sama. 

Anies Baswedan menggandeng para seniman Bandung dan juga seniman-seniman kenamaan dari berbagai daerah di Indonesia untuk menjadi mentor di program Belajar Bareng Maestro (BBM). Program ini merupakan sebuah wadah bagi para peserta didik untuk terlibat langsung dalam proses kreatif para maestro seni di Indonesia. 

Para murid yang tergabung dalam program ini akan tinggal di rumah atau sanggar pada maestro seni selama seminggu. Saat tinggal di sanggar tersebut, para murid akan bisa melihat bagaimana para maestro seni bekerja dan berkreasi. 

Sejak program BBM dimulai pada 2015, seniman-seniman Bandung sudah bergabung dengan program ini. Mereka mengajari para murid yang mengikuti BBM dengan sabar dan telaten. Seniman yang bergabung dalam program ini juga beragam. 

Purwacaraka adalah salah satu seniman Bandung yang bergabung dengan program BBM Angkatan 1. Kisah Purwacaraka dalam membangun studio tempat belajar anak-anak yang berminat pada seni musik terbilang menarik. Dia memulai Purwa Caraka Music Studio (PCMS) dari sebuah rumah kecil di Jalan Mangga, Bandung. 

Dari studio kecil tersebut, cabang PCMS terus berkembang menjadi lebih dari 70 cabang dengan jumlah murid lebih dari 22 ribu. Sebuah kesempatan emas para murid pecinta musik bisa belajar dari maestro seperti Purwacaraka. 

Selain Purwacaraka, para murid yang tergabung dalam BBM juga belajar dari sanggar musik tradisional paling terkenal di Bandung, yaitu Saung Angklung Mang Udjo. Saung ini tentu saja jadi rujukan wajib bagi pecinta musik. Saung Udjo tidak hanya dikenal di Indonesia, tapi juga dunia. 

Bukan hanya seniman musik yang terlibat dalam program BBM yang digagas oleh Anies Baswedan. Seniman peran pun terlibat dalam program ini seperti Iman Soleh. Para siswa peserta program ini menginap dan belajar seni peran di Celah-Celah Langit, sanggar seni yang didirikan Iman Soleh di daerah Ledeng, Bandung. 

Ada juga maestro seni rupa serba bisa yang terlibat dalam program ini, yaitu Tisna Sanjaya. Di tempat Tisna Sanjaya, para murid tidak hanya belajar seni lukis, tapi juga seni instalasi, bahkan performance art. Tempat belajar yang lengkap. 

Bandung, jadi salah satu tempat para murid peminat seni belajar dari para maestro dalam program BBM. Itulah jejak kedekatan Anies Baswedan dengan Bandung dan dunia seninya. (Red)

Penulis:
KR. Tumenggung Purbonagoro, 
(Pemerhati Sosial-Budaya)