Iklan

Sampah, Masih Adakah Solusi?

narran
Kamis, 02 Februari 2023 | Februari 02, 2023 WIB Last Updated 2023-02-02T03:54:32Z

sampah, kebersihan, lingkungan
NARRAN.ID, ANALISIS - Salah satu masalah yang sangat fenomenal yang saya rasakan adalah masalah kebersihan yang ada di Indonesia. Sejak Taman Kanak-kanak (TK) sampai dengan SMA/sederajat, masalah kebersihan selalu mengambil banyak waktu dalam pidato para guru. Sudah banyak sekali penerapan yang saya pribadi lalui, baik itu membawa kantong plastik untuk membuang sampahnya sendiri kemudian dibuang di tempat sampah umum, sampai dengan adanya denda atau hukuman bagi yang tidak menjaga kebersihan. 

Sedikit kilas cerita tentang hidup bersih yang saya lalui. Jujur, hidup bersih yang pertama kali saya dapatkan itu ada pada di rumah saya. Bapak saya sangat disiplin persoalan kebersihan dan kerapihan di lingkungan sendiri dan pada diri. Sampai-sampai pada umur 6-7 tahun, setiap selesai bermain bola atau bermain hujan bapak saya menyikat kaki saya sampai bersih dan memotong kuku kaki. 

Dampaknya, pada umur kisaran 8-9 tahun saya sadari sendiri dan sudah melakukan hidup bersih, seperti; menyapu halaman rumah yang ada empat sampai lima pohon mangga dan nangka yang sudah siap dedaunan keringnya dibersihkan tiap sore. Walaupun, bukan saya sepenuhnya membersihkan halaman tersebut. Tapi Sampai saat ini, dampak hidup bersih sejak dini saya rasakan, agak risih atau kurang nyaman rasanya melihat sesuatu yang kotor.

Penekanan hidup bersih di sekolah pun tidak kalah berefeknya. Setiap pekan bahkan setiap hari sebelum masuk sekolah atau kelas wajib mencari sampah di sekitar sekolah/kelas minimal sepuluh lembar lalu bisa masuk ke kelas masing-masing.

Menurut saya, penekanan hidup bersih baik di lingkungan rumah dan sekolah, sudah cukup untuk membuat kita sadar betapa pentingnya kebersihan. Apalagi kebersihan berkaitan erat dengan kesehatan. Tercatat dari salah satu data di www.dpr.go.id Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) pada tahun 2020-2021 mencapai 71,43% sedangkan diperkirakan di tahun 2023 menurun, pada angka 69,48%. Hal ini wajib menjadi perhatian penting, pada seluruh masyarakat betapa urgent nya masalah ini.

Beberapa penyakit sudah tentu sangat bisa dicegah dari hidup bersih, kesadaran membuang sampah pada tempatnya, mencegah penumpukan sampah dan usaha lainnya yang dapat meningkatkan kebersihan dan penanganan sampah. Dengan sumber data yang sama, salah satu anggota komisi IV DPR RI, bapak Suhardi mengatakan bahwa, di tahun 2021 68,5 juta ton volume sampah Indonesia, kemudian di tahun 2022 naik menjadi 70 juta ton. Ada 24% sampah tidak dikelola, hanya 7% yang dapat di daur ulang dan 69% masuk Tempat Pembuangan Sampah (TPS). 

Usaha pemerintah dalam mengolah dan menanggulangi sampah, wajib jalan bersama dengan kesadaran pada diri semua masyarakat Indonesia. Tentu, masyarakat di berbagai daerah sering melihat pegunungan sampah yang bau dan sesekali menghalangi jalan. Apakah itu belum menyadarkan kita tentang hidup bersih?.

Hidup bersih sudah pasti hidup sehat bukan?. Mari kita mengambil peran dalam memutus kebiasaan buruk ini di mulai dari lingkungan terdekat dan diri sendiri serta dari hal-hal yang kecil. Tidak terpukulkah kita, melihat sekelompok anak muda yang rela turun ke sungai-sungai membersihkan sampai berjam-jam bahkan berhari-hari, lalu setelah bersih kembali dikotori dan dicemari oleh masyarakat sekitar?. Pandawara group yang beranggotakan lima orang adalah alarm untuk 270 juta masyarakat Indonesia lainnya tentang kesadaran hidup bersih. 

Saya yakin jika semua turun tangan, masalah ini akan terputus dan kita semua bisa hidup bersih dan hidup sehat, seperti negara-negara lain. Orang-orang yang mempunyai tangan kreatif, mari mendaur ulang dengan menjadikan sampah-sampah yang ada di sekitar kita sebagai bahan kerajinan, bahkan bisa menjadi penghasilan. Orang-orang yang memiliki tanda tangan yang berdampak, mari membuat sosialisasi seluas-luasnya tentang isu ini dan membuat gebrakan baru. Bagi orang-orang yang mempunyai finansial lebih, bisa mewadahi gerakan-gerakan hidup bersih di setiap daerah. Saya rasa masih banyak solusi yang bisa kita tempuh untuk menyelesaikan dan menuntaskan masalah ini, asal semua turun tangan demi kepentingan bersama.

Sudah siapkah kita semua untuk memutuskan kebiasaan buruk ini dan menciptakan hidup bersih?. Semoga saja.


Penulis:
Mirwan Sudarmawan
(Mahasiswa Sekaligus Peserta Kelas Menulis Narran.id)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sampah, Masih Adakah Solusi?

Trending Now

Iklan

iklan