(Sumber: Media Indonesia) |
Selain berbagi ide, anak-anak muda tersebut juga diajak mengunjungi beberapa tempat di Jakarta seperti Jakata International Stadium hingga Kampung Akuarium. Saat diminta menyampaikan kesan-kesan selama kunjungan di Jakarta tersebut, Matilda, seorang peserta Bawa Ide dari Nusa Tenggara Timur bercerita sambil menangis.
Matilda terharu, karena di ibukota Jakarta ternyata masih ada masalah ketidakadilan sosial yang kentara. Ia mendapat cerita dari warga Kampung Akuarium, sebelum mendapat hunian di Kampung Susun Akuarium, nasib mereka terlunta-lunta.
Hal tersebut mengagetkan Matilda, karena tempat tinggal warga Kampung Akuarium sangat dekat dengan pusat pemerintah Indonesia. Tapi nyatanya, masih mendapat perlakuan yang semena-mena dari pemerintahnya sendiri waktu itu.
Beruntung, Anies Baswedan terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta. Setelah menjabat Gubernur, Anies Baswedan memenuhi janjinya untuk menyediakan fasilitas hunian layak bagi warga Kampung Akuarium. Warga yang mulanya terkatung-katung akhirnya mendapat kepastian, bahwa mereka tidak terusir dari tanah tinggalnya.
Dalam kasus konflik Kampung Akurium dengan Pemprov DKI Jakarta, Anies Baswedan menunjukkan kematangan dan kemampuan memimpin di saat krisis. Kemampuan bernegosiasi dan memetakan masalah jadi kunci penyelesaian masalah di Kampung Akuarium dengan damai dan cepat.
Kebijakan inovatif Anies Baswedan akhirnya menghadirkan keadilan sosial bagi warga Kampung Akuarium. Mereka tak lagi merasa terancam dan terzalimi, justru akhirnya merasa mendapat pengayoman dan solusi.
Tak heran, Matilda sampai meneteskan air mata saat menceritakan ulang hal tersebut. Bagaimana seorang pejabat publik bisa membuat kebijakan yang benar-benar melindungi warganya, bukan justru memusuhi dan menzaliminya.
Pemimpin seperti inilah yang diperlukan oleh rakyat Indonesia di masa depan. Sebab, harus diakui masih ada pekerjaan rumah yang besar terkait keadilan sosial bagi rakyat Indonesia. Anies Baswedan, sudah membuktikan melalui kerja dan karyanya.
Hari Apriawan
(Direktur Eksekutif Indonesia Resilience (IRES)