Iklan

Khofifah Bisa Menentukan Peta Suara Jatim

narran
Selasa, 30 Mei 2023 | Mei 30, 2023 WIB Last Updated 2023-06-01T08:31:23Z

politik, jatim
(Sumber: Memorandum)

NARRAN.ID, POLITIK - Sudah bisa dipastikan daerah pemilihan Jawa Timur menjadi pentas perebutan suara paling sengit. Ceruk suara basis Nahdlatul Ulama di sana cukup memungkinkan bagi calon presiden bisa mendapatkan pundi suara terbesar. Terdapat banyak tokoh familiar di Jawa Timur, analisis pun menunjukkan sejumlah nama merupakan target utama menjadi pasangan dalam kontestasi pemilihan presiden 2024.

Gumilar Satriawan selaku Founder Jayabaya EngineX melakukan pantauan tracking Grab Bigdata terkait popularitas tokoh Jawa Timur yang sering dibicarakan di media sosial pada rentang  Januari 2023- Mei 2023 hasilnya menunjukkan Khofifah Indar Parawansa 27,8%. Marzuqi Mustamar 19,8%, Ahmad Dhani 16,6%, Emil Dardak 13,7%, Tri Risma Harini 7,5%, Anwar Sadad 5%, Syaifullah Yusuf 3,7%, Abdullah Azhar Anas 2,7%, Achmd Fadil 1,6%, Fandi Akhmad Yani 0,7%, Baddrut Tamam 0,6%, Muhammad Sarmuji 0,3%. Dua nama teratas merupakan tokoh NU Jawa Timur. Keduanya sering disebut-sebut sebagai respresentasi suara Nahdlatul Ulama Jawa Timur.

Berdasarkan data di atas, Direktur Eksekutif IDE CIPTA Research and Consulting mengatakan Jawa Timur merupakan wilayah menarik di mana terkadang penguasa teritorial merupakan penentu. Bukan partai politik atau dukungan formal dari organisasi mayoritas sekalipun. Nama Khofifah harus dipertimbangkan dalam waktu dekat. 

Menurut Hadi, berkaca pada Pilgub Jatim 2018 silam, penjajakan atas dinamika politik berasal konfigurasi dukungan elite politik dari pelbagai latar belakang justru lebih bisa menjernihkan muatan nilai, ideologi, dan rumusan strategi masing-masing kandidat. Dari sana peta politik Jatim bisa dipahami, termasuk untuk pertanyaan mengapa Khofifah menang dan Saifullah Yusuf kalah. Kalau ditarik hubungan Khofifah denganNahdlatul Ulama, yang pasti bahwa NU selalu mendapat sokongan dari barisan elite pesantren, dan jejaring birokrasi yang mempunyai struktur hierarki yang rapi.

Kekuatan Khofifah sebagai penentu tidak banyak berubah yakni pertama adalah anggota Muslimat yang dia pimpin. Militansi mereka tidak perlu diragukan lagi dan sudah teruji dalam mendukung Khofifah dalam dua Pilgub sebelumnya. Muslimat juga memberikan kontribusi besar bagi kemenangan Jokowi-JK dalam meraup suara di Jatim pada Pilpres 2014.

Kedua terdiri pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kemensos yang diisi banyak alumni kader listas alumni gerakan kemahasiswaan.  Faktanya, bahwa, selama tiga tahun terakhir, merekalah yang merawat basis warga kelas bawah melalui pemberian bantuan uang tunai dan program penunjang pengentasan kemiskinan lain yang dikoordinasi Kemensos.

Pertimbangan loyalitas pemilih Khofifah tidak bisa diragukan. Inilah aspek penting dalam tim kerja-kerja Khofifah dalam membangun dua pondasi: kader Muslimat yang loyal terhadap pemimpinnya dan citra dermawan sang kandidat yang tersampaikan melalui pendampingan PKH untuk orang-orang miskin. Jikan pencalonan presiden berakhir tiga pasangan, maka kemungkinan capres mendapuk Khofifah sebagai wakilnya berpotensi memenangkan putaran pertama Pilpres 2024 mendatang. (Red)


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Khofifah Bisa Menentukan Peta Suara Jatim

Trending Now

Iklan

iklan