Kompas.com |
IMEI adalah kombinasi nomor yang berfungsi sebagai pengenal unit atau perangkat yang terhubung ke jaringan seluler. "Tujuan utama IMEI memang untuk identifikasi," ujar Ruby Alamsyah, pakar digital dan konsultan keamanan informasi, kepada Tempo, Selasa, 1 Agustus lalu.
IMEI terdiri atas 15 angka dan setiap perangkat memiliki IMEI yang berbeda. Tak ada dua ponsel yang memiliki nomor IMEI yang sama. Selayaknya nomor identitas lain, IMEI menjamin resmi atau tidaknya suatu perangkat komunikasi. Nomor seri tersebut terdaftar di Kementerian Perindustrian.
IMEI memiliki sejumlah fungsi yang kerap diabaikan pengguna gadget. Fungsi utama IMEI adalah sebagai alat identifikasi perangkat ketika terhubung ke jaringan seluler. Setelah IMEI didaftarkan, pengguna perangkat dapat langsung terhubung dengan layanan operator seluler Indonesia. Namun, jika IMEI tidak terdaftar di laman Kementerian Perindustrian, perangkat tersebut berisiko mengalami pembatasan akses, gangguan jaringan seluler, atau bahkan pemblokiran.
Faktanya, banyak IMEI ilegal yang beredar di pasar. Banyak konsumen yang tidak membeli ponsel di tempat penjualan resmi. Gadget dengan harga lebih murah itu hadir tanpa garansi resmi. Pasar gelap menjadi penyumbang terbesar IMEI ilegal. Menurut Ruby, peraturan tentang IMEI dan sistem yang digunakan pemerintah memudahkan pelacakan perangkat tanpa IMEI, lalu memblokirnya. "Hal itu merugikan pengguna," kata dia.
Menurut Ruby, memang salah satu tujuan utama IMEI adalah agar negara tidak dirugikan akibat impor dari black market. IMEI juga melindungi konsumen berkat kode-kode unik yang membuat perangkat teridentifikasi dengan jelas, sekaligus memastikan pembeli mendapat layanan purnajual dari distributor resmi.
Manfaat lain IMEI adalah melacak keberadaan saat ponsel hilang. Ketika ponsel hilang atau dicuri, pemilik dapat melaporkan nomor IMEI kepada penyedia layanan seluler mereka. IMEI pada ponsel dapat membantu melacak ponsel yang hilang. Namun, untuk melakukannya, pengguna harus meminta bantuan penyedia kartu SIM untuk memblokir nomor ponsel yang hilang berdasarkan IMEI. Dengan langkah ini, peluang untuk menemukan ponsel yang hilang meningkat.
Sejumlah vendor handphone biasanya meletakkan stiker nomor IMEI di belakang perangkat atau kemasan pembungkus. Jika tidak didapati pada boks, ada beberapa cara yang dapat dilakukan pengguna untuk mengecek langsung nomor IMEI.
Pengguna Android bisa memeriksa nomor IMEI melalui pengaturan dan panggilan. Nomor IMEI di pengaturan biasanya ditemukan dalam menu "tentang telepon". Nomor IMEI juga dapat dicek dengan mengetik *#60# di tombol panggilan dan informasi IMEI akan keluar dengan sendirinya. Hal serupa berlaku untuk ponsel berbasis iOS. Untuk mengecek keasliannya, pengguna bisa mengakses laman Direktorat Jenderal Bea-Cukai, Kementerian Perindustrian, atau Kementerian Perdagangan.
Jika telanjur membeli ponsel dengan IMEI ilegal, pengguna dapat mendaftarkan nomornya langsung ke Bea-Cukai. Hal itu juga berlaku untuk ponsel yang dibeli di luar negeri. Dengan peraturan IMEI yang teregistrasi resmi, pengguna akan terhindar dari pemblokiran. (Red/ISP)