Sumber: Istimewa |
Kedatangan Ahmad Ali disambut oleh ketua GKST Pendeta Djadaramo Tasiabe. Pertemuan berlangsung hangat. Pendeta Djadaramo Tasiabe menyebut kedatangan Ahmad Ali membuka peluang besar pada penataan kehidupan beragama di Sulteng.
Dalam Pandangan Pendeta Djadaramo Tasiabe posisi intoleransi di Sulteng sudah cukup baik tinggal butuh komitmen dari berbagai tokoh-tokoh termasuk dengan apa yang dilakukan oleh Ahmad Ali dalam kunjungan kali ini.
Ahmad Ali sendiri memiliki dua pendapat penting dalam pertemuan tersebut. Pertama, aktivitas keberagamaan di Sulawesi Tengah harus semarak satu sama lain. Keagamaan menjadi kunci penataan sosial yang dapat menjauhkan pada kegiatan kontra produktif dan merusak.
“Pemuka agama memiliki peran kontrol pada umatnya, kepercayaan pada Tuhan satu dari sekian alasan manusia berubah dan mengubah apa pun,” terang Ahmad Ali.
Pemikiran kedua Ahmad Ali berpusat pada penggalian masalah infrastruktur keagamaan seperti kesejahteraan para guru, pendeta, dan kualitas bangunan ibadah gereja.
“Ya kita tanya juga apa yang mereka harapkan, jika tempat ibadahnya tidak baik, umat kristiani juga sulit beribadah dengan khusyuk kan,” ujarnya. [Mr]