![]() |
Foto: Istimewa |
Pada dialog mendalam dengan beberapa pakar, Eric Hermawan mendapatkan pertanyaan mengenai sikapnya soal wacana pembentukan provinsi Madura. Bagi Eric Hermawan soal wacana nomenklatur Madura menjadi provinsi mandiri sudah cukup lama namun menurutnya kita tak membenahi segala syarat jika mau membangun provinsi.
“Sebuah provinsi harus memiliki
kekuatan yang tidak sederhana, bayangkan saja jika tidak ada industrialisasi
sulit sekali SDM kita terlatih terampil,” terangnya.
Soal Industrialisasi menurut Eric
harus adil dan merata. Potensi kabupaten di Madura tidak main-main kita bahkan
bisa membuat katalog soal potensi masing-masing.
“Ayo kita sama-sama buat blue
print soal industrialisasi sehingga terbangun fakta sentra ekonomi yang disesuaikan
dengan potensi yang ada,” ungkapnya.
Pengamat Ekonomi Madura Achdiar
Redy Setiawan memberi pernyataan senada dengan Eric Hermawan. Menurutnya selama
ini soal industri adalah soal yang cukup pelik. SDM Madura tidak mendapatkan
pelatihan teknis ekonomi terampil teknologi tinggi jika instrumental industri tidak ada.
“IPM Madura rata-rata 4 ke bawah,
infrastruktur bermakna bukan saja sebagai alat tetapi motivasi kehidupan berkelanjutan,”
katanya.
Hal senada disampikan oleh Pakar
Kebijakan Publik Wilda Rasaili, menurutnya pembangunan di Madura terlihat berjalan
masing-masing sehingga tidak terintegrasi dengan baik.
“Bentuk Pembangunan daerah itu membangun cara berpikir SDM-nya,” pungkasnya. [Red/Mq]