![]() |
Foto: REUTERS/Eloisa Lopez |
Sara Duterte, putri dari mantan Presiden Rodrigo Duterte, menjadi pejabat terpilih tertinggi kedua di Filipina yang dimakzulkan setelah mantan Presiden Joseph Estrada pada tahun 2000 (AP News, 5/2/2025). Langkah ini menandai kemunduran signifikan bagi keluarga Duterte, yang popularitasnya meningkat pesat sejak Rodrigo Duterte menjabat sebagai Presiden pada 2016.
Pemakzulan ini terjadi di tengah keretakan yang mendalam antara Duterte dan Presiden Marcos, yang sebelumnya bersekutu dan memenangkan pemilu 2022 secara bersama-sama. Hubungan mereka memburuk setelah aliansi politik mereka runtuh, yang berujung pada tuduhan serius terhadap Duterte (Reuters, 5/2/2025).
Dalam proses pemakzulan ini, tuduhan yang diajukan mencakup dugaan bahwa Duterte terlibat dalam penggelapan dana dan menggunakan jabatannya untuk memperkaya diri sendiri, serta adanya laporan bahwa ia menyewa seorang pembunuh bayaran untuk menargetkan Presiden Marcos (The Times UK, 5/2/2025).
Namun, saudara laki-laki Sara Duterte, anggota DPR Davao Paolo Duterte, mengecam pemakzulan ini dan menyebutnya bermotif politik. ”Ingat kata-kata saya: penyalahgunaan kekuasaan yang ceroboh ini tidak akan berakhir menguntungkan mereka," ujarnya (Reuters, 5/2/2025).
Dengan pemakzulan ini, kasus tersebut kini akan berlanjut ke Senat Filipina, di mana 23 senator akan bertindak sebagai juri dalam persidangan yang dapat menyebabkan pemberhentian Duterte dari jabatannya dan larangan seumur hidup untuk memegang jabatan publik (AP News, 5/2/2025).
Namun, Ketua Senat Filipina, Juan Miguel Zubiri, menyatakan bahwa Senat tidak dapat menggelar persidangan sebelum Juni 2025 karena sejumlah prosedur hukum yang harus diselesaikan terlebih dahulu (Reuters, 6/2/2025).
Presiden Ferdinand Marcos Jr.sebelumnya menyatakan bahwa ia tidak mendukung pemakzulan Duterte dan menyebutnya sebagai "badai dalam cangkir teh". Ia menilai bahwa upaya pemakzulan ini tidak akan membawa manfaat bagi rakyat Filipina, meskipun DPR tetap melanjutkan proses ini (AP News, 5/2/2025).
Sara Duterte sendiri telah membantah semua tuduhan yang ditujukan kepadanya. Pemakzulan ini terjadi menjelang pemilihan paruh waktu pada Mei, yang dipandang sebagai ujian popularitas bagi Presiden Marcos dan kesempatan bagi koalisinya untuk memperkuat dominasi politik mereka (The Times UK, 5/2/2025).
Perkembangan ini mencerminkan perpecahan politik yang mendalam di Filipina dan menimbulkan pertanyaan tentang masa depan politik keluarga Duterte.
#SaraDuterte #Filipina #BongBongMarcos #Pemakzulan #Politik